Penyebab Tumor Jinak dan Cara Pengobatan Miom
TAHUKAH ANDA ???
Mioma uteri merupakan tumor jinak yang menyerang otot polos rahim. Nama lainnya adalah fibroid atau leiomioma. Tumorigenesis dididuga terjadi akibat abnormalitas gen dan paparan hormonal. Kasus mioma dapat terjadi pada populasi dengan rentang usia sejak menarche sampai menopause.
Sebagian besar
kasus mioma ini tidak bergejala sehingga sering ditemukan secara tidak sengaja.
Tumor ini menjadi salah satu penyebab subfertilitas. Jika bersamaan dengan
kehamilan akan mengganggu perkembangan janin. Diperlukan ultrasonografi (USG)
untuk konfirmasi diagnosis. Penanganan klinis meliputi observasi dan
pembedahan, tergantung keluhan dan keinginan hamil.
Meskipun
berlangsung dalam waktu cepat dan secara tidak sengaja, mioma jika tidak segera
ditangani akan menyebabkan komplikasi serius lainnya seperti rusaknya lapisan
rahim, meningkatnya resiko keguguran, dan menyebabkan lahirnya bayi sungsang.
Maka dari itu mioma tidak boleh dianggap remeh. Haruslah ditangani dengan
sedini mungkin.
Menurut data dari
Organsasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun jumlah penderita tumor bertambah
mencapai 6,25 juta orang. Dalam 10 tahun mendatang, diperkirakan 9 juta orang
akan meninggal akibat tumor setiap tahunnya. Dua per tiga dari penderita tumor
di dunia ada berada di Negara-negara yang sedang berkembang.
Penyebab
Miom
1. Genetik dan ras
Apakah
Mioma Termasuk Penyakit Turunan???
Risiko kejadian
tumor akan meningkat 2,5 kali lipat pada keturunan pertama pasien mioma uteri.
Ras Afrika cenderung lebih sering mengalami mioma uteri dengan prevalensi
terbanyak kasus mioma multipel, gejala umumnya lebih berat serta lebih
progresif.
2. Usia
Usia di atas 30
tahun meningkatkan risiko mioma uteri.
Salah satunya adalah peningkatan hormon estrogen, misalnya
pada siklus menstruasi atau kehamilan. Sedangkan faktor yang dapat menurunkan
risiko terjadinya miom adalah
riwayat melahirkan. Wanita yang pernah menjalani persalinan memiliki risiko
lebih rendah untuk menderita miom. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus mioma uteri
terbanyak terjadi pada kelompok umur 40-49 tahun dengan usia rata-rata 42,97
tahun sebanyak 51%.
3. Overweight
/Obesitas
Setiap pertambahan
berat badan sebesar 10 kg, akan meningkatkan risiko mioma uteri sebesar 21%.
Penumpukan jaringan lemak >30% juga menjadi pemicu karena peningkatan
konversi androgen menjadi estrogen dan penurunan sex hormone binding globulin
(SHBG).
4. Menarche
Prematur dan Menopause
Terlambat Menarche
dini pada usia kurang dari 10 tahun dan menopause terlambat akan meningkatkan
risiko mioma uteri akibat sel rahim terus terpapar estrogen.
5. Stres
Pada stres terjadi
pelepasan kortisol dan perangsangan hypothalamo-pituitaryadrenal gland axis
yang akan menyebabkan peningkatan estrogen dan progesteron.
Tanda
dan gejala
Miom umumnya tidak menimbulkan gejala pada penderitanya. Namun
jika muncul gejala,
penderita dapat merasakan perdarahan menstruasi yang banyak dan berlangsung
lebih dari seminggu, keluar darah menggumpal dari vagina, nyeri perut bagian
bawah, sering buang air kecil, dan penurunan kesuburan dan abortus.
Klasifikasi Mioma
Berdasarkan
lokasinya, mioma diklasifikasikan atas beberapa tipe antara lain:
Tipe
0 - merupakan pedunculated intracavitary myoma, tumor berada submukosa dan
sebagian dalam rongga rahim
Tipe
1 - merupakan tipe submukosa dengan < 50% bagian tumor berada di intramural
Tipe
2 - tumor menyerang ≥ 50% intramural
Tipe
3 - seluruh bagian tumor berada dalam dinding uterus yang berdekatan dengan
endometrium
Tipe
4 - tipe tumor intramural yang lokasinya berada dalam miometrium
Tipe
5 - tipe serosa dengan ≥ 50% bagian tumor berada pada intramural
Tipe
6 - jenis subserosa yang mengenai < 50% intramural
Tipe
7 - tipe pedunculated subserous
Tipe
8 - kategori lain ditandai dengan pertumbuhan jaringan di luar miometrium yang
disebut cervicalparasitic lesion.
Mioma
intramural merupakan jenis yang paling banyak, sedangkan mioma submukosa
merupakan mioma paling jarang.
Secara
histologi, satu klon sel tumor dapat berdiferensiasi menjadi 4 jenis sel, yakni
sel otot polos, sel otot polos vaskular, dan 2 jenis fibroblas.
Berdasarkan
histopatologi, mioma uteri bisa diklasifikasikan atas beberapa jenis, yakni:
Cellular leiomyoma
yang lebih dominan bagian selulernya, tidak ada nukleus atipikal dan indeks
mitosisnya rendah (≤ 4 per 10 high power field/HPF)
Leiomyoma with bizarre
nuclei (atypical/ symplastic leiomyoma)
ditandai dengan bizzare pleomorphic nuclei. Pada jenis tumor ini, aktivitas
mitosisnya juga rendah; adanya karioreksis bisa disalahartikan sebagai mitosis
atipikal.
Mitotically active
leiomyoma yang memilki gambaran mitosis tinggi
(>10 mitosis per 10 HPF), tidak memiliki nukleus atipikal dan tidak terdapat
nekrosis. Mioma jenis ini sering terjadi akibat pengaruh hormonal, paling
sering ditemukan pada usia reproduktif.
Dissecting
(‘cotyledenoid’) leiomyoma yang ditandai dengan
adanya perubahan hidrofilik pada gambaran sel tumor.
Diffuse leiomyomatosis
adalah jenis yang paling jarang, merupakan tipe paling invasif yang sering
mengenai kavum peritoneum dan histopatologis mirip gambaran tumor ganas.
Kondisi
borderline yang jarang, namun masih
mungkin ganas, adalah smooth muscle tumours of uncertain malignant potential
(STUMP) yang memiliki aktivitas mitosis intermediate (5- 10 mitosis per 10
HPF), memilki gambaran miksoid, nekrosis, serta terdapat nukleus atipikal dan
sel epiteloid.
Pemeriksaan
Penunjang
Ultrasonografi
merupakan pemeriksaan penunjang yang paling direkomendasikan untuk diagnosis
mioma uteri. Dibanding USG abdominal, USG transvaginal lebih sensitif namun
kurang direkomendasikan jika pasien belum menikah dan mengalami mioma
submukosa. Pada kondisi tersebut lebih dianjurkan penggunaan histeroskop.
Selain USG,
diperlukan pemeriksaan laboratorium darah untuk menentukan status anemia. Untuk
menyingkirkan potensi maligna, dianjurkan biopsi endometrium dan MR
Komplikasi
Komplikasi mioma
yang paling meresahkan adalah infertilitas. Berdasarkan data di Amerika
Serikat, infertilitas dapat terjadi pada 2-3% kasus mioma uteri.
Pada kehamilan,
tumor akan memicu keguguran, gangguan plasenta dan presentasi janin,
prematuritas serta perdarahan pascapersalinan. Komplikasi pembedahan meliputi
perdarahan, infeksi, dan trauma pada organ sekitar. Akibat embolisasi dapat
terjadi sindrom pasca-embolisasi yang ditandai dengan keluhan nyeri, demam, dan
ekspulsi tumor dari vagina. Setelah miolisis dapat terjadi nyeri dan perdarahan
Obat herbal untuk penyakit gastritis
Meskipun
berlangsung dalam waktu cepat dan secara tidak sengaja, Mioma jika tidak segera
ditangani akan menyebabkan komplikasi serius lainnya seperti rusaknya lapisan
rahim, meningkatnya resiko keguguran, dan menyebabkan lahirnya bayi sungsang. Maka
dari itu mioma tidak boleh dianggap remeh. Haruslah ditangani dengan sedini
mungkin.
salah satunya
adalah dengan menggunakan obat herbal. Dan rekomendasi obat herbal yang bisa
digunakan untuk para penderita miom biasanya berbentuk paketan, seperti paket
pengobatan Miom yang terdiri dari Feksikron dan temulawak.
Paket pengobatan miom ini ada yang berupa kapsul dan serbuk yang mengandung beberapa manfaat dan salah satunya untuk pengobatan Miom. Para dokter juga sudah mempercayakan paket pengobatan gastritis ini sebagai salah satu obat herbal yang ampuh dan aman untuk penderita gastritis.
Tempat
Membeli paket gastritis
Bagi Anda semua yang saat ini ingin membeli obat herbal Mioma untuk menyembuhkan Mioma yang sedang Anda derita, Anda bisa langsung memesannya kepada kami. Kami akan memberikan produk herbal Mioma terbaik kepada Anda.
Para pelanggan kami juga sudah membuktikan bahwa produk herbal Mioma yang kami jual sangat ampuh dan terbukti untuk menyembuhkan Mioma maupun kronis yang mereka alami. Jika Anda juga ingin seperti mereka, Anda bisa langsung membeli produk obat herbal kepada kami sekarang juga! Kami jamin gejala Mioma yang Anda derita akan hilang dalam waktu yang cepat jika Anda menggunakan produk obat herbal Mioma dari kami.
Jadi itulah artikel mengenai Penyebab Tumor Jinak dan Cara Pengobatan Miom, semoga bermanfaat see u next time !
Posting Komentar untuk "Penyebab Tumor Jinak dan Cara Pengobatan Miom"