Cara dan Tips pengawasan Penyakit Diare Pada Anak
Hallo bunda, sangat umum kita jumpai bahwa rentannya penyakit diare sering dialami oleh anak-anak terutama mereka yang berusia 6 bulan hingga 2 tahun. Tak jarang juga bayi-bayi berusia kurang dari 6 bulan yang tidak disusui ibunya juga mengalami hal sama. Hal ini terjadi karena tingginya angka morbiditas dan mortalitas pada anak usia <5 tahun.
Apakah anda ingat ketika anak mengalami penyakit diare, bibir dan mulut menjadi kering, tampak kehausan, dan mata tampak cekung.? Hal ini terjadi dikarenakan kandungan air dan garam pada darah lebih sedikit dan justru lebih banyak keluar bersamaan dengan tinja.
Pixaboy.com
Tidak
banyak dari mereka yang mengetahui bahwa pentingnya cairan tubuh bagi anak-anak
ketika menderita penyakit diare. Pasalnya, setiap tahunnya kurang lebih 150.000
anak indonesia meninggal dikarenakan kasus diare.
Menurut World Helath Organization (WHO) diare adalah kejadian
buang air besar dengan konsistensi lebih cair dari biasanya, dengan frekuensi
tiga kali atau lebih dalam periode 24 jam. disebabkan oleh infeksi
mikroorganisme meliputi bakteri, virus, parasit, protozoa, dan penularannya
secara fekal-oral.
Macam-macam diare
Berdasarkan durasinya seperti akut atau terus menerus dan
disentri, diare dibedakan menjadi :
Diare akut, dimulai secara tiba-tiba dan berlangsung selama
beberapa hari, tetapi <2 minggu.
Diare terus menerus berlangsung selama >2 minggu dan bervariasi
dari hari ke hari.
Jika tinja yang dikeluarkan disertai darah, maka diare tersebut
dinamakan disentri.
Mengapa diare berbahaya ????
Hal ini terjadi karena diare akut dapat menyebabkan kematian
karena dehidrasi. Sementara itu, disentri juga dapat mengakibatkan kematian
karena banyaknya komplikasi fatal dan potensi yang terjadi selama disentri,
seperti ;
Perforasi Intestinal
*Perforasi intestinal adalah suatu kondisi adanya celah, lubang
atau ketidaksinambungan pada dinding usus.*
1.Toxic megacolon (zat beracun yang berada di usus besar yang
melintas dari caecum ke rectum).
2.Terjadi serangan-serangan hebat.
3.Septicemia (keracunan darah akibat bakteri).
4.Hyponatremia yang berlangsung lama
5.Orang-orang yang mengalami malnutrisi akan jauh lebih buruk
kondisinya, jika dia terkena diare. Penyakit ini juga dapat menyebabkan
malnutrisi dan lebih buruk dari itu karena banyak nutrien dari tubuh yang
hilang selama diare.
6.Nutrien-nutrien ini berguna dalam memperbaiki jaringan rusak
daripada pertumbuhan jaringan itu sendiri.
7.Seseorang yang terkena diare mungkin tidak merasa lapar.
8.Kemungkinan, para ibu tidak memberikan makan anaknya selama
diare atau bahkan selama beberapa hari setelah diare berhenti.
Untuk mencegah malnutrisi terjadi, maka anak yang terkena diare harus diberi makan, agar mereka segera dapat menyantapnya.
Bagaimana Diare Dapat Menyebabkan Dehidrasi ...???
Tubuh umumnya memerlukan air dan garam melalui minuman dan
makanan. Jika usus dalam keadaan sehat, maka air dan garam dapat melintas dari
usus besar ke dalam darah. Namun, dalam kondisi diare, usus besar tidak mampu
bekerja secara normal. Dalam kondisi tersebut, maka jumlah air dan garam yang
masuk kedalam darah lebih sedikit dan justru lebih banyak yang keluar dari
darah menuju ke usus besar. Dengan demikian, akan lebih banyak air dan garam
masuk ke dalam tinja hingga melebihi jumlah normal, penyebab dehidrasi. Selain
itu, dehidrasi juga dapat mengakibatkan muntah-muntah dan sering disertai diare.
Pengobatan penyakit diare
- Tolak ukur paling penting dalam penyakit diare adalah :
- Jika memungkinkan, cegah terjadinya dehidrasi.
- Obati secepatnya jika terjadi dehidrasi
- Berilah makan pada anak.
Pencegahan Dehidrasi
- Minumlah banyak cairan sesegera mungkin saat diare dimulai.
- Cairan- cairan yang tersedia dirumah dan ORS jika ada.
- Makanan berbasis cairan yang mengandung garam adalah pencegah yang paling efektif.misal air rebusan nasi (dalam bahasa jawa : tajin).
- Jika cairan tidak mengandung garam, berikan makanan yang dibumbui garam.
- Jika dehidrasi terjadi, anak harus diobati dengan ORS di balai kesehatan.
- Pada kasus dehidrasi yang tergolong parah, pertolongan pertama yang mungkin dilakukan adalah pemberian cairan IV, selanjutnya berikan ORS agar dapat segera diminum oleh pasien.
- ORS sendiri digunakan jika tanda-tanda dehidrasi parah telah hilang.
*ORS merupakan formula oralit atau larutan rehidrasi oral (oral
rehydration solution/ ORS). Biasanya berbentuk sachet berisi serbuk.
*jika tidak memiliki ORS di rumah, maka bisa menggantinya dengan
minuman isotonic seperti pocari sweat atau sejenisnya.
Pemberian Asupan Makan
- Pemberian asupan makan selama diare berguna dalam penyediaan nutrisi yang diperlukan anak-anak agar dapat tumbuh dan kuat:
- Pemberian ASI kepada anak-anak dengan dehidrasi dilakukan sesering mungkin.
- Sementara anak lainnya dapat diberikan makanan seperti biasanya.
- Anak-anak berusia 6 bulan atau lebih hendaknya diberikan sedikit makanan bernutrisi dan makanan-makanan yang mudah dicerna dalam waktu yang berdekatan.
- Setelah diare terhenti, berikan makanan tambahan setiap hari selama 2 minggu untuk membantu anak kembali mendapatkan berat badan yang turun selama sakit.
Terapi Rehidrasi Oral
Direkomendasikan banyak
minum cairan, seperti :
- ASI.
- Oralit,minuman isotonic,dan sejenisnya.
- Sereal berbahan dasar bubur untuk orang sakit.
- Sup.
- Yogurt.
- Air dadih/ air susu sapi atau kerbau yang pekat dan dikentalkan.
- Air rebusan nasi (tajin).
- Jus buah segar.
- Air ditambah makanan.
Beberapa makanan yang
direkomendasikan :
- Susu dan produk-produk susu.
- Telur.
- Bubur dari campuran 1/3 kacang polong dan 2/3 sereal
- ‘Alicha fitfit’
Bagaimana cara mempersiapkan
ORS :
- Cucilah tangan menggunakan sabun dan air.
- Sediakan sebanyak satu liter air bersih.sebaiknya panaskan sampai mendidih dan dinginkan air sebelum digunakan, tetapi jika tidak memungkinkan boleh gunakan air bersih yang tersedia.
- Campurkan semua bubur dari satu bungkus ORS ke dalam kontainer.
- Tuangkan air kedalam kontainer. Campurkan dengan air menggunakan sendok bersih sampai bubuk hancur.
- Cicipi air tersebut sehingga kamu tahu rasanya seperti garam.
- Kemudian berikan anak secara berkala sebanyak satu hisapan kecil pada cangkir atau sendok bersih. Jika anak muntah, tunggu 5-10 menit, kemudian lanjutkan pemberian ORS perlahan-lahan.
- Campurkan ORS segar setiap hari dalam satu container air bersih. Tutuplah kontainer.
Perkiraan Seorang Anak Terkena Diare
Peta/grafik Penilaian Dehidrasi Penderita Diare
Dua dari tanda berikut : -Lesu atau tidak sadarkan diri -Mata cekung -Bila dicubit kulit akan lama
kembali seperti semula. |
DEHIDRASI PARAH |
-Jika seorang anak tidak
memiliki klasifikasi parah lain, berikan cairan untuk penderita dehidrasi
parah (Rencana C) atau jika
seorang anak juga memiliki klasifikasi parah lainnya, maka segera bawa ke
rumah sakit dan secara berkala berikan sesapan sedikit-sedikit atau ORS
selama perjalanan. -Sarankan ibu untuk terus
memberikan ASI. |
Dua dari tanda berikut : -Gelisah, mudah marah -Mata cekang -Bernafsu untuk minum, haus - Bila dicubit kulit akan lama
kembali seperti semula. |
DEHIDRASI SEDANG |
Berikan cairan dan makanan
utnuk dehidrasi sedang (Rencana B) Jika anak memiliki klasifikasi
parah lainnya : -Segera bawa ke rumah sakit
dan secara berkala berikan tegukan/sesapan sedikit-sedikit atau ORS selama
perjalanan. -Sarankan ibu untuk terus
memberikan ASI. -Sarankan ibu agar kembali
secepatnya. -Jika dalam waktu 5 hari tidak
ada kemajuan segeraa ambil tindakan lanjut. |
Tidak cukup tanda untuk
mengklarifikasi kondisi ini apakah masuk dehidrasi sedang atau parah |
TIDAK MENGALAMI DEHIDRASI |
Berikan minum dan makanan
untuk mengobati diare di rumah (Rencana
A). -Sarankan ibu agar kembali
secepatnya. -Jika dalam waktu 5 hari tidak
ada kemajuan segera ambil tindakan lanjut. |
Cara Bunda Obati Diare
Dirumah Pada Anak (Rencana Pengobatan A)
Ada 3
macam aturan dalam pengobatan diare di rumah :
Aturan 1 : berikan anak lebih banyak cairan dari
biasanya.
1.Berikan
cairan/ minuman rumahan yang direkomendasikan atau makanan cair. Seperti susu
sapi, ‘shorba’,’atmit,minuman isotonik,ORS, dsb.
2.Jika
bayi diberi ASI, makalanjutkan dan cobalah untuk memberikan ASI lebih sering
dari biasanya, minum setiap 3 jam.
Aturan 2 : Lanjutkan pemberian makan pada anak.
Pemberian
makan selama diare dapat mencukupi nutrisi yang dibutuhkan anak, membantu
mencegah penurunan berat badan, memperpendek durasi dan mengurangi tingkat
keparahan diare.
-Selama
dan setelah diare, anak hendaknya diberi makan bernutrisi cukup. Bahkan
penyerapan nutrien dari makanan yang mengalami penurunan selama diare, sebagian
besar akan terserap.
Aturan 3 : Bawalah anak anda ke petugas
kesehatan, jika anak tidak berangsur-angsur membaik, ibu hendaknya membawa anak
kepada petugas kesehatan jika anak tidak mengalami kemajuan dalam 3 hari, atau
mengalami perkembangan dari salah satu hal berikut ini :
1.Mengeluarkan
banyak tinja
2.Tidak
makan dan minum secara normal
3.Mengalami
demam
4.Merasa
sangat kehausan
5.Muntah
berkali-kali
6.Terdapat
darah atau muncus dalam tinja
7.Tidak
buang air seni selama >6-8 jam
8.Tampak tidak membaik
Jumlah Larutan ORS yang
diberikan
Usia |
Jumlah larutan ORS yang harus
diberikan sehabis buang air besar |
Jumlah larutan ORS yang
diberikan untuk penggunaan dirumah. |
< 24 bulan |
50-100 ml |
500 ml/hari |
2-10 tahun |
100-200 ml |
1000 ml/hari |
10 tahun atau lebih |
Sebanyak yang diinginkan |
20000 ml/hari |
Kesimpulan
*Pencegahan
diare pada anak dapat dilakukan dengan pemberian ASI, penyediaan air bersih,
pencegahan pencemaran air dan kebiasaaan cuci tangan.
*penatalaksanaan
diare pada anak meliputi pemberian orali/ORS/cairan isotonic bagi anak
penderita diare, pemberuan zink, memberikan antibiotik secara selektif dan
tidak memberikan antidiare. Serta memberikan arahan kepada orang tua tentng
kapan anak harus dibawa ke rumah sakit.
Jadi itulah artikel mengenai Cara dan Tips pengawasan Penyakit Diare Pada Anak, semoga bermanfaat see u next time ! jangan lupa ikuti kami terus Holisfons.com
Posting Komentar untuk "Cara dan Tips pengawasan Penyakit Diare Pada Anak"