Fungsi Sistem Imunitas pada Tubuh
Sebagian orang mungkin sudah tahu tentang sistem imun tubuh, tapi belum mengetahui secara rinci apa itu sistem imun pada tubuh. Yuk simak artikel pada kali ini.
Nah, Sistem imunitas adalah sistem perlindungan dan kekebalan tubuh terhadap pengaruh dari luar yang dilakukan oleh sel dan organ khusus. Namun, tahukan anda kalau sistem kekebalan tubuh juga bisa melemah ???! ya, sistem kekebalan melemah dikarenakan, mikroorganisme yang patogen akan mudah menyerang, sel kanker tidak terkontrol sehigga meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.
Seberapa penting sih, fungsi sistem imunitas pada
tubuh??!
Jadi, fungsi penting pada sistem
imunitas ini adalah untuk melindungi tubuh dari invasi penyakit dan
menghilangkan mikroorganisme atay benda asing yang masuk kedalam tubuh, selain
itu sistem imun mampu menghilangkan sel atau jaringan yang rusak dan mati,
serta dapat mengenali dan melenyapkan sel yang abnormal.
Jenis sistem imunitas
Jenis sistem imunitas ini dibagi
menjadi dua, yaitu sistem imunitas nonpesifik dan sistem imunitas pasifik. Mari kita bahas satu persatu pada artikel
kali ini.
*Sistem Imunitas Nonspesifik
Tubuh memiliki sistem imunitas yang
berasal dari pembawaan tubuh atau yg sering disebut dengan natural. Pada jenis imunitas ini mereka mempertahankan tubuh
terdepan dalam melawan organisme. Maka dari itu disebut imunitas nonspesifik karena tidak ditunjukkan terhadap
mikroorganisme tertentu.
Jenis sistem imunitas yang terjadi
dalam tubuh biasanya terdiri dari ;
-Pertahanan fisik-mekanik
Tindakan kekebalan yang dilakukan
oleh tubuh dapat terjadi di kulit yang melindungi terhadap infeksi dari luar,
selaput lendir berperan menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk dalam
tubuh,bulu getar (silia) pada saluran saluran pernafasan yang menolak debu dan
kotoran derta kuman. Selain itu dapat juga berupa tindakan mekanis seperti
batuk dan bersin yang akan mencegah masuknya kuman patogen ke dalam tubuh.
-Pertahanan biokimia
Berbagai zat biokimia disekresi sel
guna melindungi dan mempertahankan tubuh terhadap gangguan dari luar. Zat
tersebut antara lain seperti lendir dalam saluran pernafasan, asam lambung
dalam cairan lambung, lactoferin dalam ASI, lisozim dalam keringat di kulit.
Semua zat biokimia tersebut peran dalam melindungi tubuh sesuai dengan tempat
dan perannya masing-masing.
*Sistem Imunitas Spesifik
Disebut sistem imunitas spesifik
karena mempunyai kemampuan untuk mengenal benda asing. Saat sel imun bertemu
benda asing yang pertama kali akan muncul sensitisasi sel terhadap benda asing
tersebut. Sehingga bila sel imun berjumpa kembali dengan benda asing yang sama,
maka benda asing ini akan dikenal lebih cepat, kemudian dihancurkan. Oleh
karena sistem imunitas ini hanya menghancurkan benda asing yang sudah dikenal
sebelumnya.
Sistem imunitas spesifik ini
dibedakan menjadi 2, yaitu;
-Sistem imunitas spesifik humoral.
Pada sistem imunitas humoral yang
berperan adalah limfosit B atau disebut sel B. Saat tubuh kemasukan benda
asing, maka sel B akan terangsang untuk berproliferasi dan berkembang membentuk
antibodi di dalam serum darah yang berfungsi sebagai pertahanan tehadap infeksi
virus dan bakteri serta menetralkan toksinnya.
-Sistem imunitas spesifik seluler
Pada sistem imunitas spesifik
seluler yang berperan adalah limfosit T atau disebut sel T. Sel T mempunyai fungsi utama sebagai sel
imunitas spesifik untuk pertahanan terhadap bakteri, virus, jamur dan parasit
yang hidup intraseluler serta keganasan.
Jenis imunitas pada spesifik antara
lain ;
*Alamiah
Pasif = Imunitas alamiah pasif ialah pemindahan
antibodi dari seseorang yang imun ke orang lain sehingga menjadi imun. Sebagai
contoh melalui plasenta dan kolostrum dari ibu ke anak.
Aktif = Imunitas alamiah aktif
terbentuk bila suatu mikoorgansme secara alamiah masuk kedalam tubuh dan
menimbulkan pembentukan antibodi.
*Buatan
Pasif = Imunitas buatan pasif
dilakukan dengan memberikan serum, antibodi atau antitoksin. Sebagai contoh
pemberian serum anti tetanus dan serum gigitan ular.
Aktif = Imunitas buatan aktif
dilakukan dengan memberikan vaksin yang berisi bakteri yang dilemahkan dengan
harapan tubuh akan merespon berupa permbentukan antibodi terhadap bakteri
tersebut. Hal ini dilakukan seperti pemberian imunisasi BCG, DPT Polio dan campak
serta hepatitis.
Klasifikasi Antibodi
*IMUNO GLOBULIN G (Ig G)
IgG adalah antibodi yang paling
banyak dijumpai beredar dalam tubuh seperti dalam darah, sistem getah bening,
dan usus. Cara kerja IgG adalah dengan
mengikuti aliran darah, langsung menuju musuh dan menghambatnya begitu
terdeteksi. IgG melindungi tubuh terhadap bakteri dan virus dan mampu menyelip
di antara sel kulit serta karena ukurannya yang kecil dapat masuk ke dalam
plasenta ibu hamil dan melindungi janin dari kemungkinan infeksi. Antibodi
dengan karakteristik yang memungkinkan mereka untuk masuk ke dalam plasenta,
sehingga janin dalam rahim akan terlindungi melawan mikroorganisme. Dengan demikian berarti antibodi sang ibu
akan melindungi embrio dari musuh sampai anak itu lahir bertahan 6-9 bulan.
*IMUNO GLOBULIN A (Ig A)
IgA berada pada bagian tubuh yang
paling sering dimasuki mikroorganisme. Seperti pada daerah yang lembab sehingga
antibodi ini banyak dijumpai pada air mata, air liur, ASI, darah,
kantong-kantong udara, lendir, getah lambung, dan sekresi usus.
IgA berperan menetralisir toksin
bakteri dan virus. IgA melindungi janin dari berbagai penyakit pada saat dalam
kandungan dan beberapa minggu setelah dilahirkan, IgA dan IgG berperan dalam
melindungi bayi setelah dilahirkan seperti melindungi saluran pencernaan
melalui ASI sampai bayi dapat membentuk antibiodi sendiri dalam beberapa minggu
setelah lahir.
*IMUNO GLOBULIN M (Ig M)
IgM adalah antibodi pertama yang
dihasilkan tubuh untuk melawan musuh. Banyak
terdapat pada darah, getah bening, dan pada permukaan sel B. Saat masih
berbentuk janin dalam rahim tubuh telah mampu memproduksi IgM saat umur
kehamilan enam bulan. Oleh karena itu jika janin terinfeksi produksi IgM janin
akan meningkat dan dapat diketahui dari kadar IgM dalam darah yang diperiksa di
labortorium.
*IMUNO GLOBULIN D (Ig D)
IgD yang dalam darah, getah bening,
dan pada permukaan sel B tidak mampu untuk bertindak sendiri, tetapi dengan
cara menempelkan dirinya pada permukaan sel T menangkap antigen.
*IMUNO GLOBULIN E (Ig E)
IgE berperan untuk menstimulus
sistem imunitas untuk bereaksi manakala tubuh kemasukan benda asing. Selain itu
antibodi ini kadang juga menimbulkan reaksi alergi pada tubuh sehingga kadar
IgE dalam darah tinggi pada tubuh orang yang sedang mengalami alergi.
Evaluasi
Sistem imunitas adalah sistem perlindungan dan kekebalan tubuh terhadap pengaruh dari luar yang dilakukan oleh sel dan organ khusus. sistem kekebalan dapat melemah dikarenakan, mikroorganisme yang patogen akan mudah menyerang, sel kanker tidak terkontrol sehigga meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.
Nah itulah pembahasan mengenai Fungsi Sistem Imunitas pada Tubuh, Dari penjelasan jenis-jenis sistem imun dan klasifikasi sistem imun,diharapkan pembaca dapat membedakan dan mengetahui sistem imun secara jelas dan detail, semoga bermanfaat see u next time.
Posting Komentar untuk "Fungsi Sistem Imunitas pada Tubuh"