Hipertensi (Darah Tinggi)- Gejala, Komplikasi dan Pengobatan
Hallo sahabat sehat, disini kami akan membahas tentang hipertensi atau yang sering kita sebut dengan darah tinggi. Jika anda memiliki keluhan seperti sakit kepala, nyeri dada, masalah penglihatan, lemas, ada darah di urine dan lain sebagainya, bisa jadi anda sedang memiliki tekanan darah yang tinggi. Yuk simak cara penanganan dan pengobatannya.!!!
Hipertensi
merupakan suatu kondisi dimana tekanan
darah mencapai diatas 140/90 MmHg dan
dikatakan parah jika tekanan darah berada diatas 180/120 MmHg.
Hipertensi
dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 – 104 mmHg,
hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi
berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan
peningkatan tekanan diastolik karena dianggap lebih serius dari peningkatan
sistolik. Dengan kata lain, sistolik adalah tekanan yang menunjukkan ketika
jantung anda memompa darah keseluruh tubuh, sedangkan diastolik merupakan
tekanan ketika jantung anda dalam keadaan istirahat yaitu saat terjadi
pengisian darah ke jantung.
Apakah Hipertensi
Bisa Menyebabkan Kematian...???
Perlu
anda ketahui bahwa faktor penyebab utama kematian dini diseluruh dunia adalah
hipertensi atau tekanan darah tinggi,lho. Data World Health Organization (WHO)
tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang
hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah
penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun
2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang
terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta orang meninggal
akibat hipertensi dan komplikasinya.
Yuk, Kenali penyebabnya!!!
Pada
umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik (idiopatik). Hipertensi
terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan
perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi
seperti :
a.
Genetik
: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.
b.
Obesitas
: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darahmeningkat.
c.
Stress
Lingkungan.
d.
Hilangnya
Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran
pembuluh darah.
Berdasarkan
penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi 2 golongan antara lain :
a.
Hipertensi
Esensial (primer)
Penyebab dari hipertensi esensial ini belum diketahui
dengan pasti penyebabnya, namun dari data-data penelitian telah menemukan
beberapa faktor yang sangat sering menyebabkan hipertensi. Faktor-faktor
tersebut antara lain :
1.
Keturunan
2.
Usia
3.
Jenis
kelamin
4.
Ras
5.
Gaya
hidup
6.
Konsumsi
garam berlebih
7.
Obesitas
8.
Stress
9.
Obat-obatan
: seperti, ephedrine, prednison, epineprin
b. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vaskuler renal, penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil, gangguan endokrin dll.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan – perubahan pada :
1)
Elastisitas dinding aorta menurun
2)
Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3)
Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun.
Kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnyakontraksi dan
volumenya
4) Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal
ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk
oksigenasi Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
Tanda dan gejala Hipertensi
Tanda dan gejala
pada hipertensi dibedakan menjadi :
1. Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat
dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri
oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan
pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.
2. Gejala yang lazim biasanya seperti ;
Peningkatan tekanan darah > 140/90 mm, Sakit kepala, Pusing / migraine, Rasa
berat ditengkuk, Penyempitan pembuluh darah, Sukar tidur, Lemah dan lelah,
Nokturia, Azotemia, Sulit bernafas saat beraktivitas.
Penjabaran hipertensi
Klasifikasi hipertensi
menurut WHO :
a.
Tekanan
darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan 140 mmHg dandiastolik
kurang atau sama dengan 90 mmHg
b.
Tekanan
darah perbatasan (broder line) yaitu bila sistolik 141-149 mmHg dan diastolik
91-94 mmHgc.
Tekanan
darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau sama dengan
160mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan 95mmHg.
Klasifikasi menurut The Joint National Committee on the Detection and Treatment of Hipertension
a. Diastolik
1) < 85 mmHg : Tekanan
darah normal
2) 85 – 99 : Tekanan darah
normal tinggi
3) 90 -104: Hipertensi
ringan
4) 105 – 114 : Hipertensi
sedang
5) >115 : Hipertensi
berat
b. Sistolik (dengan tekanan diastolik 90 mmHg)
1) < 140 mmHg : Tekanan
darah normal
2) 140 – 159 : Hipertensi
sistolik perbatasan terisolasi
3) > 160 : Hipertensi
sistolik teriisolasiKrisis hipertensi adalah Suatu keadaan peningkatan tekanan
darah yang mendadak (sistole ≥180 mmHg dan/atau diastole ≥120 mmHg), pada
penderita hipertensi, ygmembutuhkan penanggulangan segera yang ditandai oleh
tekanan darah yang sangat tinggi dengan kemungkinan timbulnya atau telah
terjadi kelainan organ target (otak, mata(retina), ginjal, jantung, dan
pembuluh darah).
Tingginya tekanan darah bervariasi, yang terpenting adalah cepat naiknya tekanandarah. Penangaanan hipertensi dibagi menjadi dua:
a.Hipertensi Emergensi
Situasi dimana diperlukan penurunan tekanan darah yang segera dengan obat antihipertensi parenteral karena adanya kerusakan organ target akut atau progresif targetakut atau progresif. Kenaikan TD mendadak yg disertai kerusakan organ target yang progresif dan di perlukan tindakan penurunan TD yg segera dalam kurun waktumenit/jam.
b.Hipertensi urgensi
Situasi dimana terdapat peningkatan tekanan darah yang bermakna tanpa adanya gejala yang berat atau kerusakan organ target progresif bermakna tanpa adanya gejala yang berat atau kerusakan organ target progresif dan tekanan darah perlu diturunkan dalam beberapa jam. Penurunan TD harus dilaksanakan dalam kurun waktu 24-48 jam.
Bagaimana
Cara Pengobatan Hipertensi ????
Teknik
cara pengobatan hipertensi ada 2 yaitu menggunakan terapi tanpa obat dan terapi
menggunakan obat.
a.
Terapi
tanpa obat
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk
hipertensi ringandan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan
berat. Terapi tanpa obat ini meliputi :
1)
Diet.
Diet
yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah : Restriksi garam secara
moderat dari10 gr/hr menjadi 5 gr/hr Diet rendah kolesterol dan rendah asam
lemak jenuh
2) Penurunan berat badan
3) Penurunan asupan etanol
4) Menghentikan merokok
5) Latihan Fisik.
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk penderitahipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu: Macam olah raga yaituisotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda, berenang dan lain-lain.
Terapi
menggunakan obat
c. Tujuan terapi menggunakan obat pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah kuat. Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup penderita.Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi (JOINT NATIONALCOMMITTEE ON DETECTION, EVALUATION AND TREATMENT OF HIGH BLOOD PRESSURE, USA, 1988) menyimpulkan bahwa obat diuretika, penyekat beta, antagonis kalsium,atau penghambat ACE dapat digunakan sebagai obat tunggal pertama dengan memperhatikan keadaan penderita dan penyakit lain yang ada pada penderita. Pengobatannya meliputi :
1)
Step
1
Obat pilihan pertama : diuretika, beta blocker, Ca
antagonis, ACE inhibitor
2)
Step
2
Alternatif yang bisa diberikan :- Dosis obat pertama
dinaikkan- Diganti jenis lain dari obat pilihan pertama- Ditambah obat ke –2 jenis
lain, dapat berupa diuretika , beta blocker, Ca antagonis, Alpa blocker,
clonidin, reserphin, vasodilator
3)
Step
3
Alternatif yang bisa ditempuh- Obat ke-2 diganti-
Ditambah obat ke-3 jenis lain-
Step 4 : Alternatif pemberian obatnya- Ditambah obat ke-3
dan ke-4- Re-evaluasi dan konsultasi
4)
Follow
Up untuk mempertahankan terapi.
Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan
interaksi dan komunikasi yang baik antara pasien dan petugas kesehatan
(perawat, dokter ) dengan cara pemberian pendidikankesehatan.
Kesimpulan
Hipertensi
adalah suatu kondisi dimana tekanan darah mencapai diatas 140/90 MmHg dan dikatakan parah jika tekanan darah berada
diatas 180/120 MmHg. Untuk faktor
penyebab utama yang paling sering dialami sebagian orang adalah stress,
konsumsi makanan dan gaya hidup yang berlebih. Tanda dan gejala yang paling
umum kita jumpai adalah meningkatnya tekanan darah, pusing,sukar tidur,lemah,
letih, lesu. Sekian artikel kali ini, semoga membantu.
Jadi itulah artikel mengenai Hipertensi (Darah Tinggi)- Gejala, Komplikasi dan Pengobatan, semoga bermanfaat see u next time !
Posting Komentar untuk "Hipertensi (Darah Tinggi)- Gejala, Komplikasi dan Pengobatan"