Widget HTML #1

Penyebab Gangguan Komunikasi Pada Anak

Banyak orang yang tidak pede untuk berkomunikasi kepada org lain secara langsung. Bahkan, gangguan komunikasi ini menyebabkan seseorang kehilangan pekerjaan, dijuhi teman, dan lainnya yang lebih parah lagi karena tidak lancarnya komunikasi dan dapat mengakibatkan tidak tersalurnya pesan dan informasi dari komunikator kepada komunikan. Dalam dunia keperawatan gangguan komunikasi ini merupakan masalah yang cukup serius yang harus segera ditangani. Jika gangguan ini tidak segera ditangani dengan segera, maka akan berakibat pada tidak maksimalmya seluruh proses asuhan keperawatan sehingga tujuan tidak tercapai secara maksimal.

Pixabay.com

Gangguan komunikasi (communication disorder) adalah sekumpulan gangguan psikologi yang ditandai dengan kesulitan dalam pemahaman atau gangguan bahasa. (Greene,et.al, 2005)

Pada dasarnya gangguan komunikasi terjadi karena dua faktor, yaitu gangguan pada pendengaran atau adanya gangguan pada kemampuan bicara yang disebakan oleh adanya kelainan pada sistem syaraf atau memang karena ada kelainan bawaan sejak lahir.

Yuk, kenali penyebab gangguan komunikaasi !!!!

Menurut Anisa, 2013 faktor penyebab terjadinya gangguan komunikasi dibedakan menjadi 2, yaitu

*Intrinsik

-Retaradasi mental

Retaradasi mental merupakan penyebab paling umum dari keterlambatan bicara, tercatat lebih dari 50% dari kasus. Biasanya orang sering menyebutnya IQ rendah, hal itu yang menjadi penyebab keterlambatan bicara,keterlambatan  pemahaman pendengaran, dan keterlambatan motorik .

-Gangguan pendengaran

Gangguan pendengaran ini dapat berupa gangguan konduktif atau gangguan sensorineural. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak yang memiliki gangguan pendengaraan konduktif berhubungan dengan cairan pada telinga tengah selama beberapa tahun pertama kehidupan beresiko mengalami keterlambatan bicara.

Gangguan konduktif dapat disebabkan oleh kelainan strutur telinga tengah dan antresia dari canalis auditoris eksterna. Gangguan sensorineural dapat disebabkan karena infeksi intrauterin, kerniterus, obat ototosik, meningitis bakteri, hipoksia, perdarahan intrakranial, sindrom tertentu (misalnya, sindrom pendred, sindrom waardenbyrg, sindrom usher) dan kelainan kromosom.

-Autisme

Autisme adalah gangguan perkembangan neurologis yang terjadi sebelum anak mencapai usia 36 bulan. Autisme ditandai dengan perlambatan anak dalam berbahasa, penyimpangan kemampuan untuk berinteraksi, kompulsif, serta aktivitas motorik stereoptik yang berulang.

-Mutasi selektif

Mutasi selektif adalah suatru kondisi dimana anak-anak tudak berbicara karena mereka tidak mmau. Umumnya,  anak-anak ini negativistik, pemalu, penakut, dan menarik diri. Gangguan tersebut bisa bertahan selama berbulan-bulan sampai bertahun-tahun.

-Cerebral palsy

keterlambatan bicara terjadi paling sering pada orang-orang dengan tipe 16 athertoid cerebral palsy. Selain itu cerebral palsy dapat disertai atau dikombinasikan oleh faktor lain, seperti : gangguan pendengaran, kelemahan atau kekakuan otot-otot lidah, disertai keterbelakangan mental ataua cacat pada korteks serebral.

-Kelainan organ bicara

Kelainan ini meliputi lidah pendek, kelainan bentuk gigi dan mandibula (rahang bawah), kelainan bibir sumbing (palatoschizis/cleft palate) , devisiasi septum nasi, adenoid atau kelainan laring.

*ektrinsik.

-Tekanan keluarga

Masalah kelurga juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan seseorang. Seorang anak yang tumbuh dilingkungan keluarga yang harmanos cenderung memiliki kemampuan komunikasi yang lebih baik dibandingkan pada seorang anak yang tumbuh pada keluarga yang tidak harmonis.

-Sosial ekonomi

kondisi sosial ekonomi sangat berpengaruh pada perkembanga seeorang, kondisi sosial ekonomi yang rendah cenderung lebih banyak mengalami gangguan komunikasi daripada kondisi sosial ekonomi yang lebih memadai.

-Usia

Seorang lansia mengalami gangguan komunikasi karena fungsi-fungsi seluruh organ tubuh mengalami penurunan dan tidak bisa beregenerasi , sehingga fungsi pendengaran juga ikut berkurang dan terjadilah gangguan komunikasi.

-Penyakit kronis

Penyakit kronik yang diderita oleh pasien mempunyau pengaruh yang sangat besar pada kemampuan komunikasi. Penyakit kronik seperti : kanker, stroke, dan penyakit-penyakit lainnya pada saluran pernafasan atas akan berdampak buruk pada kemampuan komunikasi pasien. Karena, penyakit-penyakittersebut dapat merusak fungsi sistem syaraf dan fungsi-fungsi organ-organ yang berfungsi sebagai alat komunikasi seperti faring, laring, pita suara, dan mulut.

Pemeriksaan apa saja sih, yang harus kita lakukan ketika mengalami gangguan komunikasi...???

*Pemeriksaan pendengaran

 

 Biasanya tujuan pemeriksaan pendengaran adalah untuk memastikan kemampuan pendengaran klien. Jenis pemeriksaan pendengaran dibedakan menjadi 2, yaitu pemeriksaan audiometri dan pemeriksaan gangguan bicara.

-Pemeriksaan audiometri

Audiometri berasal dari kata audir dan metrios yang berasal mendengar dan mengukur (uji pendengaran). Fungsi pemeriksaan audiometri tidak hanya untuk mengukur ketajaman pendengaran tetapi juga dapat dipergunakan untuk menentukan lokalisasi kerusakan anatomi yang menimbulkan gangguan pendengaran. Jenis pemeriksaan ini ada dua, antara lain:

*Auditometri nada murni

Adalah suatru cara pemeriksaan untuk mengukur sensitivitas pendengaran dengan alat audiometri yang menggunakan nada murni (pure tone).

Ambang nada murni ini diukur dengan intensitas minimum yang dapat didengar selama satu atau dua detik melalui antaran udara ataupun hantaran tulang. Frekuensi yang dipakai berkisar 125-8000 Hz dan diberikan secara bertingkat. (Feldman dan Grimes 1997).

Audiometri harys memenuhi 3 persyaratan untuk mendapatkan keabsahan pemeriksaan :

--Audiometri yang telah dikalibrasi.

--suasana/ruang sekitar pemeriksaan harus tenang, dan

--Pemeriksaan yang terlatih. Komponennya antara lain ;

#Oscilator : untuk menghasilkan bermacam nada murni.

#Amplifier : alat untuk menambahn intensitas nada.

#Interuptor /pemutus: alat pemutus nada.

#Earphone : alat merubah sinyal listrik yang ditimbulkan audiometri menjadi sinyal suara yang dapat didengar.

#Masking noise generator : untuk penulian telinga yang tidak dapat diperiksa.

Cara pemeriksaan audiometri adalah heaadphone dipasang pada telinga untuk mengukur ambang nada melalui konduksi udara. Tempat pemeriksaan harus kedap udara. Klien diberi tahu untuk menekan tombol ketika mendengar suara walaupun kecil. Suara diberi Hz sampai suara tidak terdengar. Kemudian dinaikkan 5 dB sampai  suara terdengar. Cara pemeriksaan ini dicatat sebagai pemeriksaan audiometri nada murni.

*Audiometri tutur

Adalah suatu sistyem uji pendengaran yang menggunakan kata-kata terpilih yang telah dibakukan, dituturkan melalui suatu alat yang telah dikaliberasi, untuk mengukur beberapa aspek kemampuan pendengaran.

-Pemeriksaan gangguan bicara

*Pemeriksaan fisik

Pemeriksaaan fisik digunakan untuk mengungkapkan penyebab lain dari gangguan bahasa dan bicara. Yang perlu diperhatikan adalah adatidaknya mikrosefali, anomali telinga luar,otitis media yang berulang, sindrom William (fasies Elfin, perawakan pendek, kelainan jantung, langkah yang tidak manthap), celah palatum, dan lain-lain.

*Pemeriksaan penunjang

--BERA ( Brainstem Evoked Response Audiometry)

Merupakan cara pengukuran evoked potensial (aktivitas listrik yang menghsilkan saraf VIII, pusat-pusat neural dan traktus didalam batang otak) sebagai respon terhadap stimulus audiotorik.

--Adiometrik

Pemeriksaan audiometrik diiindikasikan untuk anak-anak kecil dan untuk anak-anak dengan ketajaman pendengarannya tampak terganggu. Kategori adiometrik antara lain ; audiometrik tingkah laku, audiometrik bermain, audiometrik bicara, audiometrii objektif.

Kesimpulan

Gangguan komunikasi (communication disorder) adalah sekumpulan gangguan psikologi yang ditandai dengan kesulitan dalam pemahaman atau gangguan bahasa dan memiliki penyebab intrinsik dan ekstrisik, serta cara pengobatan terapi yang khusus.

Nah itulah pembahasan mengenai Penyebab Gangguan Komunikasi, semoga bermanfaat see u next time. salam setia

Posting Komentar untuk "Penyebab Gangguan Komunikasi Pada Anak"