Peran Penting Inflamasi Dalam Perlawanan Terhadap Infeksi
Mungkin beberapa orang sudah mempelajari, mendengar, mengetahui, bahkan mengalami peradangan. Namun pada artikel kali ini kami tidak akan membahan penyakit-penyakit peradangan. Kami akan membahas seluk beluk dari peradangan itu sendiri. Yuk, simak artikel peradangan kali ini agar bisa lebih berhati-hati.
Peradangan merupakan reaksi tubuh
untuk melawan injuri atau iritasi.
Biasanya tubuh akan mengalami respon protektif setempaat terhadap cedera
atau kerusakan jaringan. Tujuan peradangan ini untuk menghancurkan, mengurangi
atau melokalisir agen pencedera juga jaringan yang telah cedera.
Beberapa orang mengatakan bahwa
peradangan itu sama hal nya dengan infeksi, padahal tidak sama dengan infeksi.
Peradangan hanya akan menyerang jaringan yang masih hidup, melalui hal itu
tubuh mengalami respon yang menguntungkan dengan mempertahankan tubuh sehingga
terjadi netralisasi dengan pembuangan agen-agen tersebut, serta jaringan
nekrosis dapat mengalami perbaikan dan pemulihan tubuh. Dari hal tersebut,
mendapatkan hasil akhir respon inflamasi yaitu jaringan yang cedera diperbaiki
atau diganti dengan jaringan baru.
Apa sih peran penting inflamasi dalam perlawanan
terhadap infeksi???
Peran inflamasi adalah untuk
meningkatkan makrofag, mencegah penyebaran infeksi, dan dapat memperbaiki
jaringan yang rusak. Tujuan dari inflamasi adalah untuk menahan dan memisahkan
kerusakan sel, menghancurkan MO, menginktifkan toksin, dan mempersiapkan
perbaikan jaringan. Penyebab dari inflamasi adalah infeksi MO,cidera fisik,
cidera kimia, jaringan nektrotik, dan reaksi imunologis.
Biasanya kata yang berakhiran ITIS
seperti ; gastritis, laringitis, pulpitis,dll. merupakan simbol dari
peradangan. Pada hal ini, dapat memicu reaksi pembuluh darah yang mengalami
akumulasi cairan likosit pada jaringan ekstravaskuler, selain itu juga dapat
berhubungan dengan proses repair terhadap cedera. Pada dasarnya peradangan
bersifat protektif dan memiliki 5 cardinal signs.
Janis-jenis radang
Radang dibedakan menjadi 2, antar
lain :
*Akut, jenis radang ini memiliki
tanda dan gejala seperti :
Makroskopik :
-Rubor (Kemerahan)
-Kalor (Rasa Panas)
-Tumor (Pembengkakan)
-Dolor (Rasa sakit)
-Fungsiolesa (perubahan fungsi dari
jaringan yang mengalami infeksi)
Mikroskopik :
-Infiltrasi sel-sel radang akut
(Eosinofil, Basofil, Neutrofil),
-Vasodilatasi,
-Oedema
*Kronis, jenis radang ini memiliki
tanda dan gejala antara laini :
Mikroskopis
:
-Infiltrasi
sel radang kronik (Limfosit, monosit),
-Proliferasi
jaringan fibroblast,
-Neovaskularisasi.
Jenis-jenis peradangan
*Peradangan serosa
Peradangan ini ditandai dengan
extravasasi cairan protein sel. Sebagian besar akut bermula dengan bentuk
serosa. Komponen eksudate adalah cairan bening plasma darah yang menandakan
adanya peradangan derajat ringan dan terjadi bila adanya irirtasi ringan pada
membran mukosa dan serosa.
*Peradangan Pseudomembran
Peradangan ini merupakan reaksi
radang pada permukaan selaput lendir yang ditandai dengan pembentukan eksudat
berupa lapisan selaput superficial yang mengandung endapan fibrin, sel nekrotik
dan sel darah putih. Misalnya dapat terjadi pada orofaring, trakhea, bronkus
dan saluran gastrointestinal.
*Peradangan Hemoragie
Biasanya peradangan ini terjadi
pada organ yang memiliki banyak kapilernya dan menandakan bahwa peradangan
perakut hebat. Tanda makroskopisnya adalah ketika organ mengalami perdarahan,
dan tanda mikroskopisnya adalah banyaknya eritrosi diluar vasculer dan masuk ke
jaringan. Komponen utama eksudat adalah darah.
*Peradangan Kataral
Peradangan kataral merupakan radang
selaput mukosa disertai sekresi berlebihan. Komponen eksudatnya adalah mukus yang mengandung fibrin, sel
debris, jaringan nekrosis, dan komponen sel darah. Warna mukus juga bervariasi
tergantung komponen dominasinya. Biasanya peradangan ini terjadi di saluran
respirasi bagian atas.
*Peradangan Purulenta
Peradangan ini ditandai dengan keluarnya
neutrofil dan pembentukan pus. Komponen utama eksudat adalaha nanah/pus dengan
kandungan neutrofil, sel debril dan jaringan nekrotik kuman. Hal ini terjadi
akibat infeksi bakteri yang terdapat cedera aseptik dan terjadi dimana-mana
pada tubuh yang jaringannya telah nekrotik.
*Peradangan Granulomatosa / menahun
Komponen eksudate pada peradangan
ini yaitu granul, yang umum pada peradangan kronis dan disebabkan oleh kuman
yang sukar dimusnahkaan dan menghasilkan sedikit cairan eksudat. Misalnya pada
penyakit TBC dan sifilis.
*Ulkus
Hal ini teerjadi apabila sebagian
permukaan jaringan hilang sedangkan jaringan sekitar pada peradangan biasanya
sudah meradang.
*Abses
Lubang yang terisi nanah dalam
jaringan adalah lesui yang sulit diatasi oleh tubuh karenaa cenderung membentuk
lubang. Obat antibiotik dalam daraah sulit untuk masuk ke abses. Penangananan
abses biasanya dengan pembedahan, sehingga memungkinkan ruang yang sebelumnya
terisi nanah mengecil dan sembuh.
Evaluasi
Peradangan merupakan reaksi tubuh untuk
melawan injuri atau iritasi. Peradangan hanya akan menyerang jaringan yang
masih hidup, melalui hal itu tubuh mengalami respon yang menguntungkan dengan
mempertahankan tubuh sehingga terjadi netralisasi dengan pembuangan agen-agen
tersebut, serta jaringan nekrosis dapat mengalami perbaikan dan pemulihan
tubuh. Dari hal tersebut, mendapatkan hasil akhir respon inflamasi yaitu
jaringan yang cedera diperbaiki atau diganti dengan jaringan baru. Tanda dan
gejala pada peradangan juga berbeda-beda, jika anda memiliki keluhan atau tanda
gejala seperti atas, segeralah untuk berkonsultasi ke dokter.
Nah itulah pembahasan mengenai Peran Penting Inflamasi Dalam Perlawanan Terhadap Infeksi, semoga bermanfaat see u next time.
Posting Komentar untuk "Peran Penting Inflamasi Dalam Perlawanan Terhadap Infeksi"